Kamis, 17 November 2011

Pro Kontra Bawa HP ke Sekolah

TASIK – Larangan agar siswa tak membawa hanphone ke sekolah menimbulkan pro kontra. Tak semua sekolah melaksanakan aturan itu. Tapi SMPN 6 Tasikmalaya malah melarang siswanya membawa handphone (HP) ke sekolah. Larangan tersebut menyusul maraknya peredaran video porno melalui HP di kalangan pelajar belakangan ini. Pihak sekolah khawatir tayangan video porno merusak moral siswa.“Penyebaran video asusila di kalangan pelajar sudah sangat mengkhawatirkan. Makanya untuk melindungi generasi muda dari pengaruh itu kami melarang siswa bawa handphone ke sekolah,” ujar salah seorang guru SMPN 6 Asep Suhara, kepada Radar, kemarin.Dia mengatakan dampak buruk lain bagi siswa membawa handphone ke sekolah akan mengganggu konsentrasi belajar. Sebab siswa sering menggunakan handphone bukan pada waktunya. “Siswa asyik smsan dan internetan ketika guru sedang menjelaskan materi di kelas. Kami juga tidak ingin siswa terpengaruh hal negatif seperti menyimpan video maupun foto yang tak layak,” ujarnya.


Kalau alasan membawa HP ke sekolah untuk mempermudah komunikasi orang tua ke siswa, Asep mengatakan orang tua siswa dapat menghubungi ke nomor telepon sekolah.Selain SMPN 6, SMPN 5 Tasikmalaya juga melakukan hal sama. Sekolah berstatus RSBI ini juga menganjurkan agar siswanya tidak membawa HP ke sekolah. Menurut Kepala SMPN 5 Tasikmalaya Drs Dadang Abdul Patah, larangan ini lebih bertujuan agar siswa fokus dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. “Kami ingin siswa kami fokus dalam belajar dan tidak terpengaruh dengan hal negatif. Apalagi rata-rata siswa memiliki handphone yang memiliki fitur canggih. Saat ini anak-anak sedang menggandrungi jejaring sosial pertemanan seperti facebook,” terangnya.Sementara itu, SMPN 2 Tasikmalaya mengaku tidak mempersalahkan mengenai siswa yang membawa handphone ke sekolah. Tomi Budi Utama, humas SMPN 2 mengaku pihak sekolah lebih memilih untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi tersebut dalam menunjang pembelajaran di sekolah.


“Guru-guru di sini sering memanfaatkan teknologi yang sedang digandrungi anak-anak, salah satunya dengan cara meminta siswa untuk mengerjakan tugas yang tersedia di email,” ujarnya.Tomi mengaku, untuk melarang siswa membawa handphone ke sekolah sulit. Alasannya ada wali murid yang meminta langsung pada pihak sekolah untuk membiarkan anaknya membawa handphone. “Wali murid beranggapan jika anaknya tidak membawa handphone mereka sukar untuk mengetahui kondisi anaknya. Belum lagi jika ada hal penting yang harus disampaikan pada sang anak,” ujarnya.Walupun tidak melarang siswanya untuk membawa handphone ke sekolah, namun Tomi mengaku sudah menyampaikan kepada siswa dan wali murid bahwa sekolah tidak bertanggung jawab apabila terjadi kehilangan. Selain itu, pihak sekolah juga kerap mengadakan razia guna memeriksa file yang ada pada handphone siswa. “Sekolah sering mengadakan razia. Jika ketahuan ada siswa yang menyimpan file yang tidak layak ataupun memainkan handphone pada saat belajar, sekolah akan menyitanya,” katanya.Dadang, salah seorang wali murid mengaku merasa terbantu dalam mengawasi anak jika anaknya diizinkan membawa handphone ke sekolah.“Menurut saya boleh saja membawa HP asal jangan mengganggu belajar,” katanya.Hal yang sama dikatakan M Fadil, siswa SMPN 5 Tasikmalaya. Dia megaku senang kalau sekolah mengizinkan membawa HP. “Asal tak mengganggu belajar saja,” katanya. (rst)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar